Minggu, 14 Juli 2013

BUNGA SAKURA

Bunga Sakura Tidak ada peristiwa di akhir maret hingga awal april yang paling ditunggu oleh masyarakat Jepang selain mekarnya bunga sakura. Saat kuncup-kuncup pink dan putih bunga sakura muncul, itulah pertanda musim semi telah tiba, musim yang menjanjikan masa depan cerah dan penuh dengan harapan. Taman dan kebun yang sebelumnya dipenuhi salju, kini tampak menghangat seiring mencairnya salju. Mekarnya bunga Sakura memang memiliki makna tersendiri yang mungkin tidak akan pernah bisa terungkapkan dengan untaian kata-kata. Sebuah makna kesejukan, keheningan, kebahagiaan dan ketenangan. Sakura juga bermakna perpisahan saat bunga sakura mulai jatuh berguguran di tiup angin.
Kecantikan bunga sakura juga memiliki arti spiritual dan filosofis tentang kehidupan manusia. Bagi orang Jepang, bunga itu menyimbolkan kegembiraan dan kesedihan serta mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur dalam menghargai kehidupan dan kesedihan. Sakura juga mengingatkan bahwa segalanya memiliki kebalikan. Ada sedih, ada gembira. Ada hidup, ada saatnya mati. Ada saatnya merekah dengan indahnya dan ada saatnya berguguran. Dan itulah yang bunga sakura lakukan, mekar dengan memberikan keindahan bagi jiwa-jiwa yang berkelana. Itulah mengapa di setiap mekarnya bunga sakura, keluarga jepang merayakannya dengan berkumpul bersama, menyusuri taman sembari melakukan renungan dan menikmati hidangan di bawah pohon sakura. Perayaan ini dinamakan “Hanami”.

BUNGA MAWAR

BUNGA MAWAR simbol cinta dan gairah Pink : Sayangku, rasa kagum , kebahagiaan, “percayalah padaku”, terimakasih Merah : Cinta , cantik , aku cinta padamu , rasa hormat , keberanian Merah Hati : Kecantikan Merah dan Putih : Simbol penyatuan Merah dan Kuning : Ucapan selamat, persahabatan atau jatuh cinta Kuning : Awal baru, kegembiraan, persahabatan, ketidaksetiaan/perselingkuhan, cemburu, permintaan maaf dan patah hati Kuning dan Jingga : Semangat Putih : Cinta Sejati, lugu, amat menyenangkan, rahasia dan diam Jingga :Keinginan, antusiame Peach : Manis, rasa terimakasih, apresiasi, kekaguman, simpati Ungu : Keunikan, cinta pada pandangan pertama, perlindungan cinta ibu/ayah Biru : Misteri Hijau : Tenang Hitam : Kematian

PANCASILA

PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Makna sila ini adalah: * Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. * Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. * Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. * Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain. 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Makna sila ini adalah: * Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. * Saling mencintai sesama manusia. *Mengembangkan sikap tenggang rasa. * idak semena-mena terhadap orang lain. * Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. * Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. * Berani membela kebenaran dan keadilan. * Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. 3. Persatuan Indonesia Makna sila ini adalah: * Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. * Rela berkorban demi bangsa dan negara. * Cinta akan Tanah Air. * Berbangga sebagai bagian dari Indonesia. * Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan Makna sila ini adalah: * Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
* Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. * Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama. * Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan. 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Makna sila ini adalah: * Bersikap adil terhadap sesama. * Menghormati hak-hak orang lain. * Menolong sesama. * Menghargai orang lain. * Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.

DEWI SARTIKA

Dewi Sartika adalah putri dari Raden Somanagara seorang pejuang dari Jawa Barat. Ia dilahirkan pada tanggal 4 Desember 1884 diCicalengka, Bandung,Jawa Barat.Ayahnya,Raden Somanagara,meninggal dalam pembuangan diTernate karena menentang pemerintah Belanda.Raden Dewi Sartika mempunyai cita-cita yang sama dengan R.A.Kartini,yaitumemajukan wanita Indonesia.Kebiasaan Dewi Sartika sewaktu kecil ialah bermain sekolah-sekolahan dengan anak perempuan sebayanya. Dewi Sartika selalu bertindak sebagai guru dan teman-temannya sebagai murid.Pada Tahun 1904 Dewi Sartika mendirikan sekolah khusus wanita yang disebut Sekolah Istri.Murid-muridnya diajarkan: membaca,menulis,berhitung,menjahit,menyulam,merenda,dan lain-lain. Sekolah itu mendapat perhatian dari masyarakat sehingga muridnya semakin bertambah banyak.
Pada tahun 1910,nama Sekolah Istri diganti menjadi Sekolah Keutamaan Istri.Mata pelajaranyapun bertambah pula. Dewi Sartika berusaha mendidik anak-anak gadis agar kelak menjadi ibu rumah tangga yang baik,mandiri,luwes,dan terampil.Apa yang dilakukan Dewi Sartika diBandung menarik perhatian wanita-wanita didaerah lain.DiGarut,Tasikmalaya,Purwakarta,dan lain-lain,muncul pula Sekolah Keutamaan Istri.Dewi Sartika banyak mendapat bantuan tenaga dan pikiran dari suaminya,Raden Kanduruan Agah Suriawinata.Pada masa Perang Kemerdekaan,Kota Bandung diduduki oleh Belanda.Dewi Sartika terpaksa menghentikan kegiatanya dan mengungsi keCineam,Tasikmalaya.Ia meninggal dunia pada tanggal 11 September 1947 diCineam,Tasikmalaya.Kemudian,makamnya dipindahkan keBandung.

Sabtu, 13 Juli 2013

RADEN AJENG KARTINI

Raden Ajeng Kartini adalah putri dari Bupati Jepara,Raden Mas Ario Sosroningrat.Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Mayong,Kabupaten Jepara,Jawa Tengah,pada tanggal 21 April 1879.Raden Ajeng Kartini adalah pelopor emansipasi wanita Indonesia. Ia bercita-cita mengangkat derajat kaum wanita Indonesia melalui pendidikan agar mereka mendapat hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria. Keinginannya untuk melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi tidak diizinkan orang tuanya. Sesuai dengan adat istiadat pada waktu itu,ia harus menjalani masa pingitan sampai waktunya menikah.
Salah satu kegemaran Kartini ialah membaca,terutama buku-buku mengenai kemajuan kaum wanita di luar negeri. Dengan banyak membaca buku,majalah,pikiran Kartini menjadi terbuka.Ia dapat membandingkan kemajuan wanita-wanita Eropa dengan wanita-wanita Indonesia.Sejak itu,timbul niatnya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita.Pada saat yang sama,ayahnya memutuskan agar Kartini menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat,Bupati Rembang.Suaminya memahami cita-cita Kartini untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Mula-mula,ia mendirikan sekolah di rumahnyadengan nama Sekolah Kartini. Disekolah ini, murid-murid perempuan diajari membaca dan menulis. Kemudian, bermunculanlah sekolah-sekolah Kartini ditempat lain,seperti di: *Semarang,*Yogyakarta,*Solo,*Malang,*Madiun,*Cilacap,dan kota lainnya. Kartini rajin mengirimi surat kepada teman ayahnya yang berada diBelanda. Dalam surat itu,Kartini menuangkan cita-citanya untuk memajukan wanita Indonesia. Kumpulan dari surat-surat Kartini itu kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.Sebelum sempat menikmati hasil perjuangannya,Kartini telah dipanggil oleh yang Mahakuasa. Ia meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usia 25 tahun saat melahirkan putra satu-satunya.Hingga sekarng,tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.

Panda

Kita sering melihat boneka panda, bukan? Untuk melihat panda yang asli, kita harus pergi ke Cina. Di sana, hewan ini terancam punah. Tempat hidupnya, hutan bambu semakin jarang ditemukan. Padahal makanan panda adalah tanaman bambu. Jadi akan ke mana lagi panda mencari makanan kalau hutan bambu sendiri sudah tidak ada? Wah, bisa-bisa panda hanya dapat kita lihat dalam bentuk boneka.